Friday, 29 July 2016

Obat Hilangkan Jerawat Biasa dan Jerawat Paling Parah

Obat hilangkan jerawat – Terkait obat yang tepat untuk menghilangkan jerawat, pilihan orang biasanya berbeda-beda. Ada yang memilih cara-cara alami menggunakan bahan tradisional namun juga ada yang memilih menggunakan obat-obatan kimia atau obat yang direkomendasikan dokter kulit. Terlepas apapun cara pengobatannya, baik menggunakan bahan tradisional atau bahan kimia, kedua metode pengobatan jerawat tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Mayoritas bagian tubuh yang ditumbuhi jerawat adalah area wajah. Hampir semua orang berjerawat memiliki problem di area ini. Namun hampir setengah dari orang berjerawat juga mengalami kasus yang sama di bagian punggung. Ada juga seseorang yang mengalami kasus jerawat di bagian dada, dan ini dialami oleh lebih dari 15 persen dari orang-orang berjerawat. Namun dimanapun jerawat tumbuh, kasus tersebut perlu mendapat perlakukan dan penanganan yang sama khususnya metode pengobatan yang diperlukan.

Jenis-jenis dan Gejala Jerawat


Gejala jerawat biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah di kulit yang terasa sakit apabila disentuh. Pada saat jerawat muncul kulit cenderung lebih berminyak. Adapun bintik-bintik jerawat biasanya dibedakan menjadi 6 jenis yaitu komedo hitam, komedo putih, papula, pustula, nodul, dan yang terakhir kista.

Komedo hitam termasuk jerawat kategori ringan yang ditandai munculnya bintik berwarna hitam disekitar area hidung. Perlu diketahui, warna hitam tersebut berasal dari pigmentasi dalam lapisan folikel rambut. Jadi bukan berasal dari kotoran seperti anggapan banyak orang selama ini. Sementara komedo putih juga kategori jerawat ringan namun umumnya memiliki tekstur lebih keras dibanding komedo hitam. Komedo putih disebabkan produksi sebum berlebihan yang terakumulasi dan mengeras dalam pori-pori kulit.

Papula merupakan jenis jerawat berupa benjolan kecil yang terasa sangat sakit jika disentuh. Teksturnya lunak dengan ukuran yang relatif kecil. Sedangkan pustula hampir mirip dengan papula yaitu ukurannya kecil namun pada bagian ujung ada semacam penumpukan nanah.

Untuk jerawat nodul dan kista merupakan kategori jerawat paling parah. Nodul adalah jerawat berupa benjolan besar yang terbentuk di bawah permukaan kulit. Teksturnya keras dan sangat sakit jika disentuh. Tak jauh beda dengan nodul, kista juga memiliki bentuk berupa benjolan yang cukup besar. Namun benjolan kista ini berisi nanah yang sekilas nampak lebih mirip bisul. Biasanya jenis jerawat kista ini meninggalkan bekas luka (bopeng) pada wajah pasca jerawat sembuh.

Mengobati Jerawat dengan Asam Azelaic


Untuk mengatasi jerawat kategori ringan bisa menggunakan asam azelaic. Selain mampu mengurangi sel kulit mati penyebab penyumbatan folikel rambut, asam azelaic cukup efektif membunuh bakteri penyebab infeksi jerawat. Pengobatan jerawat menggunakan asam azelaic ini merupakan opsi lain jika metode pengobatan menggunakan retinoid topical dan benzoil peroksida (pernah dibahas sebelumnya) lebih banyak menimbulkan efek samping. Dengan kata lain asam azelaic tidak memnyebabkan kulit menjadi sensitif terhadap sinar ultraviolet.

Secara garis besar asam azelaic tetap berpotensi menimbulkan efek samping namun lebih ringan dibanding retinoid topical dan benzoil peroksida. Efek samping akibat penggunaan obat ini biasanya kulit menjadi kemerahan, kering, panas, perih, dan kadang-kadang terasa gatal. Asam azelaic bisa didapatkan dalam bentuk krim atau gel. Takaran atau dosis yang dianjurkan 2 kali sehari namun untuk jenis kulit yang sensitif cukup 1 kali sehari. Khasiat obat ini biasanya baru terlihat setelah penggunaan 1 bulan.

Mengobati Jerawat dengan Antibiotik Topical


Selain asam azelaic obat hilangkan jerawat yang cukup efektif lainnya yaitu antibiotik topical. Secara fungsi juga sama dengan asam azelaic yaitu menghilangkan sel kulit mati penyebab penyumbatan folikel rambut, sekaligus membunuh bakteri penyebab infeksi folikel yang tersumbat. Obat ini juga tersedia dalam bentuk krim (cair) atau gel.

Efek samping yang muncul akibat penggunaan antibiotik topical biasanya kulit menjadi kemerahan, terasa panas, iritasi ringan, kadang-kadang kulit juga mengelupas. Namun efek samping ini biasanya sangat jarang terjadi. Penggunaan antibiotik topical bisa disesuaikan dengan kondisi kulit, bisa satu atau dua kali sehari. Untuk hasil maksimal harus digunakan selama 6-8 minggu.

Berbeda dari obat jerawat lainnya, penggunaan antibiotik topical harus dihentikan apabila jerawat sudah sembuh. Hal ini untuk mencegah bakteri berubah menjadi kebal terhadap komponen obat sehingga infeksi menjadi lebih parah dan jerawat justru semakin sulit disembuhkan.

Mengobati Jerawat Parah dengan Tablet Antibiotik


Untuk menghilangkan jerawat kategori parah ( misalnya nodul dan kista) dibutuhkan penanganan yang melibatkan obat-obatan jenis topical sekaligus antibiotik. Jerawat biasanya akan berangsur-angsur sembuh setelah penggunaan 6 mingggu namun ada juga yang sampai 4-6 bulan. Intinya waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan menggunakan metode ini tergantung dari reaksi kulit masing-masing pengguna.

Untuk kasus jerawat yang sangat parah biasanya dokter spesialis kulit akan meresepkan jenis antibiotik khusus yang disebut tetrasiklin, tapi tidak untuk wanita hamil atau wanita menyusui. Untuk kasus jerawat parah pada wanita hamil atau menyusui umumnya dokter merekomendasikan obat antibiotik yang disebut eritromisin. Antibiotik jenis ini lebih aman untuk wanita hamil atau menyusui.

Tablet antibiotik tetrasiklin dapat menyebabkan efek samping, diantaranya kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Satu hal yang penting, tetrasiklin juga menyebabkan pil kontrasepsi bekerja kurang efektif terutama untuk 1-4 minggu pertama pengobatan. Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan disarankan menggunakan alat kontrasepsi lain selama penyembuhan jerawat menggunakan antibiotik tetrasiklin.

Jika antibiotik tetrasiklin dan eritromisin kurang efektif menyembuhkan jerawat biasanya dokter akan mempertimbangkan pemberian antiandrogen untuk solusi terakhir. Obat ini berfungsi untuk menghalangi efek androgen di bagian kelenjar sebaceous. Obat yang termasuk antiandrogen contohnya yaitu spironolactone.

Mencegah Penyumbatan Folikel Rambut dengan Isotretinoin


Seperti yang sudah diketahui, tersumbatnya folikel rambut oleh sel kulit mati dan infeksi bakteri adalah penyebab utama munculnya jerawat. Untuk mencegah tersumbatnya folikel rambut direkomendasikan menggunakan obat isotretinoin. Selain mampu mencegah penyumbatan folikel rambut, obat isotretinoin ini mampu meminimalisir jumlah bakteri penyebab infeksi jerawat. Isotretinoin juga mampu menstabilkan produksi sebum dalam kelenjar kulit, mengurangi bengkak pada bintik jerawat sekaligus mengurangi kemerahan di area kulit akibat iritasi.

Mayoritas pengguna obat isotretinoin memerlukan waktu sekitar 6 minggu untuk melihat efektivitas obat ini. Harus diketahui hingga 10 hari pertama pengobatan terlihat jerawat justru semakin menyebar. Namun kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan sebab masih termasuk kategori normal untuk awal-awal penggunaan.

Terlepas apapun keunggulan yang dimiliki obat isotretinoin, jenis obat jerawat ini menyimpan efek samping yang tidak bisa dianggap remeh. Oleh sebab itu penggunaan isotretinoin hanya disarankan untuk kasus jerawat yang benar-benar parah dan tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan lain. Oleh karena efek samping yang serius tersebut biasanya obat ini diresepkan oleh dokter spesialis kulit secara khusus.

Jenis obat hilangkan jerawat isotretinoin ini memiliki efek samping yaitu perubahan kadar gula darah dan adanya darah pada urine. Efek samping yang tak kalah serius adalah peradangan yang disertai iritasi pada mata (konjungtivitis), peradangan kelopak mata (biepharitis), keretakan serta kekeringan kulit terutama area bibir dan lubang hidung.